Mamacat...jangan buang aku....

Thursday, May 05, 2005


Dear Mamacat,
Tiba-tiba perutku tak enak, rasa penuh dan sesak... aku harus keluar aku tak tahan lagi...Mamacat dimanakah engkau berada? Papacat, tolonglah aku!! Aku tak tahu lagi harus kemana, terkurung sendirian di dalam rumah. Akhirnya, aku muntah, diawali dengan bantuk-batuk berusaha mengeluarkan kumpulan bulu-bulu yang menyesakkan dari dalam perutku...

Ahhh...legalah sudah, badanku terasa enak dan aku ingin melanjutkan tidurku di atas tempat tidur kesayanganku...mamacat's bed.

Aku tak bisa langsung tidur, perasaanku takut dan badanku gemetar... aku muntah di tempat tidur? Duuh...muntah lagi... apa yang harus kuperbuat?

Beberapa jam kemudian, kudengar langkah-langkah kaki yang sangat kukenal. Mama dan Papacat tercinta sudah pulang, tak sabar rasanya kuingin bermanja-manja dengan mereka dan meminta tuna, makanan favoritku...
Tapi kali ini.... takut bukan main...aku loncat dan bergegas masuk ke kolong tempat tidur. Hatiku berdegup kencang menanti datangnya vonis kematian....

"Smoochy....pretty cat where are you? mamacat memanggilku
"Gemuk...kucing.... phuitt,sphuitt!! papacat juga sibuk mencariku
"Hmm...did she do something stupid again?" she said
"I don't know....let me check it out", he replied

Oohh my gosh.... she did it in our bed!!! he screamed loudly
Ku dengar mamacat bergegas ke kamarnya, tak lama mamacatpun berteriak, lebih keras lagi.
"Stupid cat, crazy cat!!!!!" Aku bisa mendengar amarahnya yang luar biasa, tak biasa mamacat berteriak seperti itu hanya kalau aku berbuat sesautu yang tidak berkenan.
Kudengar papacat berusaha menenangkan mamacat,
"Sudahlah... nanti kita cuci barengan ke laundry".
"Iya...tapi ini kan banyak...sekali cuci abis $20 belum lagi nungguin berjam-jam" mamacat balik argument.
"Terus mau diapain donk Smooch, kesian dia hairball, nanti kita bawa lagi ke vet deh?" kata papacat
"No!! I hate her... udah balikkin aja ke animal shelter.... kucing ga tau diuntung!!" nada mama cat terdengar penuh amarah...

Degggg....animal shelter?? Hatiku tambah takut dan kalut, takut memikirkan nasibku yang mungkin akan berubah 180 derajat. Terbayang kalau di shelter nasibku tak menentu, makannya pun secukupnya karena harus berbagi dengan kucing-kucing tak bertuan lainnya. Kalau disini, meski bukan tinggal di istana, tapi perawatanku bagaikan kucing princess. Mama dan Papacat betul-betul merawatku dengan baik.

Lepas kejadian itu, aku tak berani keluar dari kolong tempat tidur. Mamacat tak menyapaku apalagi mengelusku. Masih marah besar agaknya, aku terpaksa menerima kesalahanku, tapi bila mamacat tau kala itu aku sakit, tak tau harus berbuat apalagi. Kulihat Papacat lebih bersahabat, masih mau memegang dan mengelusku. Tapi aku tetap dihukum, tak boleh naik tempat tidur, tak ada tuna dinner, dan diluar semalaman. Oh malangnya nasibku ini...

Dua hari berlalu, dalam keadaan begini, aku lebih dekat dengan papacat tapi aku harus memperbaiki hubunganku yang rusak dengan mamacat. Sore itu kulihat mamacat sedang menonton TV dan asyik mengerjakan knittingnya. Aku turun pelan-pelan dari lantai atas dan menghampirinya, kucium-cium kakinya, dan kupasang mukaku yang memelas.
"Eoww...eoww" sapaku, tak ada reaksi....hmm harus coba lagi.
Kali ini aku naik sofa dan duduk disebelahnya dengan hati berdebar-debar.
Kujilat dan kucium lengannya, mamacat melihatku tanpa kata-kata dan terus mengerjakan knitting projectnya.
Aku duduk disebelahnya, tak lama kemudian mamacat mengelus kepalaku dan berkata, "Kenapa sih kamu nyusahin aja? Ga tau terima kasih." Aku duduk terdiam dan "Eow..eoww", I'm sorry mamacat, saya betul-betul tak bermaksud untuk menyusahkan dan merepotkanmu, please jangan marah dan jangan buang aku".
Oh seandainya mamacat mengerti perasaanku...

I love you,
Smooch's pawprint



0 Comments:

Post a Comment

<< Home