Pioner Square Day's Trip
Wednesday, June 22, 2005
Sejak kecil aku penikmat jalan-jaln untuk melihat dan mengalami sesuatu yang baru. Hari itu aku diajak berjalan-jalan ke daerah Pioneer Square bersama teman dekatku dari Malaysia. Tak berpikir dua kali aku setuju dan senang sekali dengan ajakannya, lagi pula selama di Seattle saya belum pernah mengkhususkan diri untuk berjalan-jalan di daerah ini.
Ceritanya the whole day trip, naik bus dari Bellevue ke downtown Seattle. Pertama kami naik bus # 230 ke Bellevue Transit Center, bayarnya $1.25 dari situ lanjut bus express # 550 ke downtown bayar lagi $1.50... waduh ternyata sudah naik tarip bus.... terakhir naik bus di Seattle sekitar setahun yang lalu... Setelah lewat I-90 highway dan masuk bus tunnel, akhirnya kami turun di Pioneer Sq. Station.
Secara jujur, aku ga begitu suka daerah PSq ini, soalnya lumayan banyak gelandangan, tidak menakutkan hanya suasananya lain dengan daerah tujuan turis-turis lainnya. tetapi di daerah inilah kota Seattle lahir di tahun 1800 diaman salah satu bapak pendiri kota ini Mr. Yesler, namanya diabadikan menjadi Yesler St. Tepatnya secara virtual dibayangkan ada 'retaining city wall' berdiri di sudut 1st Ave and Yessler St.; akhirnya daerah ini dinamakan Pioneer Square. Supaya lebih afdol kami memutuskan untuk mengikuti Bill Speidel's Seattle Underground Tour. Lokasinya di 608 First Ave, Seattle, WA 98104 at Pioneer Square. Ph (206) 682-4646. Buka setiap hari, waktu tournya 10am, 11am, 1pm, 4pm tergantung musim. Pembayaran tunai $11 untuk dewasa dan anak-anak $8.
Tour dimulai dengan kata pengantar..... rupanya dulu Seattle mau diberih nama New York Western version untuk bisnis and commercial city; alasannya New York yang di East sudah sukses oleh para immigran. Disayangkan para pioneer yang datang tidak berpengalaman dalam hal perancangan kota; jadi mereka membangun kotanya pada saat air surut; alhasil bila air pasang kotanya selalu kebanjiran lumpur.
Ditambah lagi masa itu belum ada city sewer, tak ada drainage system dan tak ada toilet system...jadi suasana tambah parah, banyak penyakit cholera. Saat itu city level sekitar 14 feet under current street level now, jadi aku bisa membayangkan kalau tiap hari kebanjiran air pasang laut.
Lalu terjadilah Seattle in fire, kota kecil ini hancur. Akhirnya lahan yang rendah dinaikkan tingginya hingga sama dengan street level saat ini, kotanya mulai maju karena ada gold rush juga, jadi bangunan-bangunan saat itu kebanyakan hotel, saloon/bar, bank, mills with machineries.
Pengalaman waktu aku masuk ke underground... gelap, sisa-sisa bangunan 1800 masih ada, tiang-tiang aslinya, dindingnya berlumut, ada bath tub pertama terbuat dari stainless still, first complete toilet with basinnya, first school. Kemudian udaranya kurang segar dan banyak sarang laba-laba tapi untungnya tak ada bau busuk atau tikus-tikus. Maklumlah ini suasana underground. Kalau bisa jangan membawa bayi atau anak-anak yang masih kecil, kulihat banyak yang menangis ketakutan karena suasananya memang kontras dengan dunia luar...
Lepas itu kami jalan-jalan disekitarnya, dilanjutkan piknik di bangku kota, masing-masing membawa lunch. Kami piknik di dekat cobblestone triangle land (lihat foto dikiri), tepatnya di Yesler Way dan First Ave. Didirikan tahun 1909 terbuat dari besi hitam dan kaca pergola, bangunan ini dulunya dijuluki 'the finest underground restroom in the US". Di salah satu sudutnya ada Tlingit totem pole dan patung salah satu pendiri Seattle Chief Sealth.
Didaerah P.Sq ada toko-toko kecil, rata-rata mereka berjualan barang-barang ethnic dari China, Thailand, India dll. Salah satu toko buku terkenal disitu namanya Elliot Bay Book Company, disana dijual macam-macam buku dan souvenir tentang Seattle. Kami masuk juga ke toko furniture dimana semua bahan-bahan furniturenya terbuat dari steel, jadi hanya menerima custom made.
Bangunan putih disebelah kiri adalah Smith Tower. Didirikan tahun 1914 oleh typewriter tycoon L.C. Smith. Bangunannya terdiri dari 42 lantai dan ada hand operator elevator ke lantai observasi untuk melihat pemandangan dan view ke laut.
Jam menunjukkan pukul 3.00 sore, akhirnya kami naik bus gratis didowntown sehingga kami bisa naik dan turun dimana saja. Kami naik bus dari PSq #15, turunnya di Westlake Station dan kembali pulang lagi ke Bellevue. Sampai Bellevue kehujanan, waduh tak bawa payung, mau telp hubby minta jemput kayaknya susah juga, mengganggu kerja kantornya.... akhirnya kuputuskan untuk berjalan kaki saja dari bus stop ke rumah. Bila dihitung-hitung total perjalanan dari jam 10.30am - 4.30pm. Sangat menyenangkan meski akhirnya basah kuyup kehujanan.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home