Welcome to USA
Saturday, October 30, 1993
Hari ini, San Francisco International Airport, dimalam Halloween, saya menginjakkan kaki di tanah USA. Kali ini bepergian sendiri, tidak seperti biasanya bepergian ke manca negara dengan kedua orang tua saya. Kali ini saya pergi ke USA untuk melanjutkan studi S2 di bidang Urban and Regional Planning.
Perasaanku agak lain, karena perjalanan ini bukan sekedar berlibur, berhura-hura dan shopping semata, tetapi saya harus belajar hidup mandiri, jauh dari orang tua. Saya terbiasa dimanja oleh papa dan mama, anak perempuan tertua dengan adik laki-laki satu-satunya. Apakah saya bisa menghadapi hal ini? Dengan berbekal nasihat panjang dari orang tuaku, berbekal uang dollar, berbekal cashier check cukup untuk menghidupi saya dan biaya sekolah sementara selama setahun, 2 kopor besar dan 1 hand bag, akhirnya saya memberanikan diri untuk pergi..meninggalkan orangtua, adik, keluarga besar dan teman-temanku.
Setelah selesai urusan customs dan visa, saya mengambil kopor-kopor, check in untuk melanjutkan perjalanan terakhir ke Cleveland. Saya menunggu di airport dan menunggu 7 jam boarding. Sepanjang malam, saya melihat orang-orang memakai costum yang aneh-aneh. Saya sudah sering mendengar Haloween, tapi baru kali ini melihat dengan mata kepala sendiri. Lumayan hiburan juga kala itu, mata mengantuk, badan letih dan harus menjaga barang kita sendiri.
Hanya seorang diri, inilah daku...berada di negeri asing, lamunanku teringat akan cerita kedua orangtuaku. Papa dan Mama pergi belajar ke negeri Australia pada tahun 1959 untuk mengambil studi S1 hingga S3 diusia yang masih muda 17 tahun. Kala itu, seorang wanita, belajar sendiri ke negeri orang masihlah hal yang sangat langka. Keinginanku terpacu, semoga saja cita-citaku tercapai.
Lamunanku berakhir, saya melanjutkan perjalanan ke Cleveland, tujuan terakhir, setelah 7 jam menanti di SF Airport. Pukul 1.00pm, akhirnya saya tiba di Cleveland. Saya melihat salju dimana-mana... sudah mau masuk Winter 2003 rupanya. Badanku sudah gamang, letih luar biasa dan mengantuk karena jet lag... di Indonesia keluargaku sedang tidur lelap... di US sedang siang hari.
Ibu home stayku, Mr. Reeser, sudah menanti di rumahnya, siap dengan segalanya... makan, minum dan kamar mungilku.... Saya tak bisa banyak bercakap lagi, terus mandi air hangat enath untuk berapa lama.... dan akhirnya tertidur pulas sampai tengah malam...zzzzzzzzz
Another chapter of my life is began.......