The Last Juror by John Grisham
Saturday, October 15, 2005
Kali ini John Grisham memadukan cerita dari sudut pandang Willie Traynor, seorang journalist dalam kasus pembunuhan dan pengalaman dia selama 9 tahun di Ford County, Mississippi. Buku ini isinya cukup panjang dibanding buku-buku karangan Grisham yang kubaca dan penampilan tokoh-tokohnya lumayan banyak.
Cerita diawali dengan Mr. Traynor, lulusan Syracuse Uni, berusia 23 tahun yang mengambil major journalism membeli Ford Times Newspaper Co seharga $50,000 di tahun 1970. Dia meminjam uang dari BB, neneknya yang kaya untuk membeli percetakan itu yang sudah bangkrut. Dengan semangat journalism yang menggebu-gebu, dia merombak besar-besaran isi surat kabar itu. Jaman itu segregasi hitam dan putih sangatlah nyata begitu pula dengan pemberitaan di koran tersebut. Mr. Traynor mulai memasukkan cerita-cerita orang hitam yang berpotensi dan juga obituary. Salah satunya dia memasukkan cerita keluarga Mrs. Callie Ruffin, seorang Afro American yang mempunyai 7 anak bergelar PhD. Disaat suasana yang tenang, tiba-tiba Ford County dikejutkan oleh pembunuhan dan perkosaan sadis terhadap janda Ms. Rhoda Kasellaw oleh legendaris Danny Padgitt. Mr. Traynor mulai menceritakan kasus ini dalam korannya sehingga makin laris. Keluarga Padgitt terkenal mempunyai bisnis legal dan illegal dan tinggal terpencil di pulau Padgitt.
Semasa trial di Clinton housecourt, Mr. Padgitt bersumpah membunuh para juror bila dia terbukti bersalah dan dihukum mati. Rupanya dia mendapat hukum life sentence, namun di state Mississippi, life sentence bisa berarti mendapat parole dan keluar penjara sebelum waktunya.
Dalam kurun waktu 9 tahun, Mr. Traynor bersahabat dengan Mrs. Riffin yang juga terpilih menjadi juror kasus Mr. Pidgitt. Juga Mr. Traynor memberitakan cerita tentang Vietnam War, pemerintahan Nixon, masuknya obat-obat terlarang ke Ford County, pemilihan official government, segregation yang tajam di public school dan obituary black and white.
Secara mengejutkan, Mr. Padgitt mendapat parole dan dibebaskan setelah di penjara selama 9 tahun. Masyarakat bereaksi keras dan sejak itu satu per satu para juror mati dengan cara yang mengenaskan seperti Motille dan Lenny Ferguson yang cacat juga ditembak, John Deere dan Maxine di bom. Sheriff langsung menuduh Mr. Padgitt karena teringat sumpahnya dulu, namun dia mempunyai alibi yang kuat.
Mr. Padgitt terpaksa dibawa ke pengadilan sekali lagi untuk testimony. Ditengah jalannya testimony tiba-tiba dikejutkan adanya sniper dan menembak Mr. Padgitt. Rupanya penembak adalah Hunk Hughton, seorang assistant prosecutor kasus Mr. Padgitt yang menderita schrizopenia. Rupanya dia tidak puas kalo Mr. Padgitt dihukum mati saat itu dan dia pun yang menembak para juror yang ternyata disupa keluarga Padgitt untuk menolak hukuman mati bagi Mr. Padgitt.
Di akhir cerita Mrs Riffin terkena stroke berat dan akhirnya mati, karena dia terlalu stress takut terbunuh juga. Dia termasuk juror terakhir yang mati. Mr. Traynor akhirnya menjual percetakan korannya dan meninggalkan Ford County untuk mencoba hidup baru di lain tempat. Dia sudah menjadi milyuner dan berhasil hidupnya.
Tambahan neh:
Baru aja chatting ke Indo...Happy Birthday ya my beloved brother, semoga panjang umur, sehat, murah rejeki dan bisnisnya berhasil. Salam cayang buat sang istri dan adek Nashwa, ponakan tercinta dari auntie di Seattle.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home