Fall Dinner Reception at Univ. of Washington
Tuesday, October 18, 2005
Bulan Ramadhan 1426 H baru aja berlangsung dua hari, tetapi saya udah mulai sibuk persiapan untuk pesanan catering Fall dinner reception di University of Washington. Beberapa minggu sebelumnya Ms. Sears sudah kontak aku untuk mempersiapkan 4 buah Indonesian dishes untuk 40 orang dengan budget yang ditentukan. Undangan kali ini faculty members dan graduate students dari SouthEast Asian Department dan Center For The Humanities Department. Kelihatannya reception ini bakal lebih besar dari tahun sebelumnya, jadi saya pun musti bersiap-siap untuk memasak yang enak. Ms. Sears sudah memakai jasa caterku untuk yang ke-empat kalinya. Biar begitu yang namanya nervous tetap ada aja.
Menu akhirnya ditentukan 2 veggie menu dan 2 non-veggie menu. Untuk appetizer dibuat Lumpia Semarang, ini sudah trade mark saya setiap ada pesta, untuk menu utamanya Ayam masak Bumbu Bali, Stir fry Veggie with Tofu dengan bumbu kecap dan Gado-gado. Pihak university sudah menyiapkan makanan kecil seperti chips dan minuman. Pokoknya aku tinggal buat masakan utama saja.
Persiapan diawali dengan memotong-motong sayuran, persiapan bumbu, dan membuat lumpia supaya bisa disimpan di freezer. Ms. Sears sebenarnya mengkhawatirkan aku membuat makanan yang banyak berhubung sedang berpuasa. Tapi aku meyakinkan dia bahwa hal ini tidak ada masalah, asalkan semua sudah disiapkan dan step by stepnya sudah diatur jadwalnya. Satu hal tentang makanan Indonesia, kelihatannya gampang dan sedap namun membutuhkan waktu persiapan yang lama; apalagi aku mengerjakannya serba sendiri mulai dari belanja, persiapan, cuci piringnya dan masaknya. Tapi alhamdulillah sejak sering cater makanan jumlah besar, aku jadi makin cekatan.
Hari yang dinanti tiba, seperti biasa rumahku udah jadi kapal pecah. Aku bilang ama hubby supaya ifhtarnya di masjid aja, berhubung ga ada makanan untuk berbuka. Keempat makanan itu dimasak dalam satu hari sejak jam 10.00 pagi. Berhubung tamunya 40 orang, aku harus memasak ayam dan stir fry veggie dua kali karena pancinya ga cukup besar. Mula-mula aku masak ayam bumbu Bali sampai setengah matang; setelah itu di panggang dalam oven supaya meresap bumbunya dan ayamnya empuk. Lalu aku memasak bumbu gado-gado. Waktu udah menunjukkan jam 1.00 siang, aku cepat-cepat membuat stir fry veggie dan mempersiapkan sayuran untuk gado-gado masing-masing 1.5 batches. Pukul 2.45 siang, aku cepat-cepat menggoreng 50 lumpia. Berhubung lagi puasa, jadi aku serba kira-kira memasukkan garam dan bumbu lainnya, ya semoga rasanya tetap enak dan tidak mengecewakan.
Rupanya cuaca tidak bersahabat, kulihat diluar sudah hujan, waduh gimana neh pikirku; sebentar lagi aku musti loading makanan ke mobil dan segera mengantarkan ke Seattle. Jam 3.40 sore aku mulai jalan dan melihat traffic mulai berjalan slow... waduh ini udah rush hour mau ke 520 West Seattle...my hubby terus monitor dari kantor supaya aku berhati-hati driving di tengah macet. Betul juga baru aja masuk 520 West kendaraan udah merayap pelan-pelan, ada yang mau ke 450 dan 520, ditambah hujan... Waduh...aku bener-bener stress out, takutnya terlambat.
Alhamdulillah, pukul 4.10 sore aku dah masuk Montlake Blvd.; cepat-cepat aku telepon Ms. Sears untuk janjian ketemu di Burke Museum, UW. Semua berjalan lancar, ada beberapa orang membantu un-loading makanan ke reception hall. Kali ini partynya di Communication Building; lebih bagus dan cozy dari tahun yang sebelumnya.
Aku hampir ga percaya melihat sebegitu banyak makanan yang kubuat sudah tertata rapi di atas meja. Padahal kalau dulu aku sama sekali ga bisa masak, menumis sesuatu aja malahan terendam minyak... malu-maluin deh kalo dipikir. Kulihat para tamu the faculty members dan students sudah mulai berdatangan, karena acaranya memang dimulai jam 5.00 sampai 7.00 malam.
Ms Sears mulai memperkenalkanku kepada para tamu bahwa aku chefnya hari itu yang memasak Indonesian food. Beberapa tamu dari jurusan lain bertanya kalau aku menyediakan bisnis card dan apakah bersedia untuk men-cater party untuk mereka. Aku berkeliling dan bercakap-cakap selama 1 jam sambil bertanya mengenai makanan yang kubuat. Kelihatannya mereka sangat menyenangi lumpia dan ayam. Hanya dalam waktu setengah jam, 50 lumpia sudah habis dan beberapa orang bertanya apakah masakan Indonesia ini masih asli atau sudah di-alter untuk memenuhi lidah American.
Badanku terasa penat dan capek, my hubby udah janji mau pijit dari ujung kepala sampai kaki. Tapi hari itu aku puas, karena para tetamu menyukai makananku. Jam 5.45 sore aku meninggalkan UW dan cepat-cepat pulang karena sudah mau berbuka. Hari itu kami berbuka di mesjid.... aku lapar banget sampai makan 3 piring biryani plus ayamnya...
Beberapa hari kemudian, aku menerima e-mail dari Ms. Sears... she wrote,"Everything was delicious and this was the best Southeast Asia reception yet! Thank you so much!"
2 Comments:
Aduuh...gimana itu ngatur masak buat 40 dari belanja sampe dianterin segala? Ada yang bantuin ga ya? Wah salut mama-cat...
teteh ih meuni jago.. hehehhee
Post a Comment
<< Home