Suatu hari bersama Teteh
Thursday, September 29, 2005
Sebenernya saya udah sering main ke rumahnya di Issaquah, cuman biasanya kalo ada undangan aja atau dateng rame-rame ama temen; tapi kali ini special... berdua ama Teteh... ngobrol, curhat, makan, menurunkan rahasia kesuksesannya sebagai caterer, ngasih resep baksonya yang terkenal dan nge-gambar rumah ...pokoknya seru...
Teteh masih libur dari kerja, jadi hari itu dia ngajak saya makan siang dan nyantai-nyantai ngobrol sampe sore. Berhubung hobbynya masak, ga lama sampe sana langsung ditawarin waffle pake coklat plus tortilla isi daging ama keju. Tadinya udah ga mau soalnya kulihat Teteh udah buat Gulai Kaki Sapi (Gule Tunjang kalo hubbyku bilang), Sayur Asem Kacang Merah, Goreng Ikan Sepat masak cabe. Ikan Sepatnya special dari Indo... duh udah ngiler aja... perut jangan terlalu kenyang dulu.
Ternyata masih rada lama, kakinya musti dimasak di pressure cook; jadi untuk appetizer, kami makan waffle dulu, abis itu nyambung tortillanya. Semuanya homemade, dan dibuat pake griller khusus. Ternyata kami berdua seneng ngobrol; saya ngerasa sejak ada "projek khusus" jadi ngerasa lebih deket.. kadang diskusi agama, keluarga, pengajian, curhat, masak-memasak... pokoknya ga ada gossip...
Akhirnya makan siang pun dimulai... udah ga sabar ama gulainya. Wuahh ternyata enak banget... dari semua menu yang gulainya paling top... Ga lupa teteh juga ngasih buat suamiku soalnya udah tau pasti bakalan seneng.
Setelah shollat Duhur, obrolan dilanjutkan ke masalah arsitektur karena Teteh tau kalo aku seorang arsitek yang udah pensiun... kekekek, maksudnya arsitek yang lama ga gambar lagi sejak berhenti kerja di consultant. Teteh lagi nge-gambar rumah di software khusus dan perlu konsultasi ama saya masalah design. Lupa-lupa inget, akhirnya diskusi nyambung juga, saya bisa ngasih imput tapi belum 100%.. Softwarenya bagus juga, Platinum Home Design; komplit dengan featuresnya.
Ga kerasa udah jam 5.00 sore... wah musti pulang nih. Tadinya masih mau diajak shopping ke Nortbend Factory Outlet. Waduh, sorry Teh terpaksa di tolak tawaran menggiurkannya...soalnya my hubby bentar lagi pulang...
Enywey... hatur nuhun ya atas jamuannya.....
The King of Torts by John Grisham
Wednesday, September 28, 2005
John Grisham kali ini menceritakan tentang seorang lawyer muda yang sangat berambisi dengan uang dan mendapat julukan King of Torts namun pada akhirnya harus tercampak ke bawah karena kerakusannya sendiri.
Clay Carter bright, young and smart lawyer memulai karirnya di Public Defendant Office Washington DC. Dia memulai segalanya dari nol bersama teman seperjuangannya Paulette, Rodney dan Jonah selama 5 tahun. Clay belum punya uang; dia mempunyai pacar bernama Rebecca, namun orangtua Rebecca kerap menghina Clay karena dia ibarat loser. Rebecca akhirnya dipaksa menikah dengan laki-laki pilihan orangtuanya.
Seperti kasus-kasus penembakan sebelumnya, dia harus menangani kasus penembakan yang dilakukan Tequila Watson terhadap Pumphrey Humpkin. Keduanya orang Afro American. Tequila menyatakan bahwa dia tidak tahu menahu kenapa harus menembak seseorang yang dia kenal. Rupanya Tequila selama ini masuk rehab dan dalam pengobatan untuk melepaskan diri dari ketergantungan obat. Sejalan dengan kasus ini, tiba-tiba Clay dihampiri oleh Mike Pace dan menyatakan bisa mengubah nasib Clay dalam sekejap untuk menjadi lawyer yang kaya raya asal mengikuti alur permainan Pace. Rupanya kasus Tequila ada yang serupa dengan total 7 kasus. Keluarga korban sudah mau ke pengadilan, namun mereka semua bisa tutup mulut asal diberi pesangon $5 million /korban dan Clay akan mendapat fee $15 million dari perusahaan obat yang membuat Tarvan. Pace mengatakan korban penembakan ini akibat dari malfunction obat anti depressant Tarvan, sehingga 8% dari pemakainya akan jadi tidak terkendali. Karena tawaran menggiurkan akhirnya Clay keluar dari kantor lamanya dan mengajak rekan dekatnya untuk membentuk law firm sendiri. Clay membatalkan jadi lawyer untuk Tequila dan memilih jalan cepat.
Setelah sukses dengan kasus Tarvan, Clay ditawari untuk men-sue Ackerman Lab akan pembuatan obat arthritis Diloft yang ternyata ada side effect menyebabkan tumor ginjal. Keberhasilan di kasus Diloft menyebabkan Clay dijuluki King of Torts. Dalam satu tahun dia berhasil mengumpulkan fee $120 million, menjadi lawyer kaya di urutan ke 8 seluruh USA dan lawyer terkaya di DC. Dia mempunyai banyak uang sangat berlebih dan membeli Porsche, condo di Georgetown, pesawat jet pribadi dan pacar baru untuk mengobati sakit hatinya karena ditinggal Rebecca. Dalam hal mencari kasus dan sue perusahaan, kawan-kawannya sudah mengingatkan untuk berhati-hati, namun dia tidak mendengarnya dan ingin mendapat yang lebih banyak lagi. Clay pun mulai menangani kasus malfunction obat Maxito yang diduga mengakibatkan breast cancer dan juga Skinny Bean pill.
Akhirnya karena kerakusannya sendiri, Clay harus berurusan dengan FBI karena dicurigai terlibat insider trading bersama Mike Pace; dan berbuat licik dengan pembagian settlement dengan penderita Diloft. Clay dinyatakan bangkrut dan harus menyerahkan ijin kerja sebagai lawyer.
Boys will be boys
Tuesday, September 27, 2005
Pagi-pagi jam 8.00, saya udah nyetir sepanjang I-90 East menuju Issaquah. Saya pergi ke tempat kawan Malay untuk baby sit ke tiga anak-anaknya. Sebenernya mereka udah bukan baby lagi sih, udah dibilang the boys berumur 11, 7 dan 5 tahun. Saya udah lama ga baby sit mereka sejak setahun lalu... jadi kangen juga sih pingin main-main. Rumahnya bukan di downtown Issaquah, tapi menuju perumahan lama di area yang banyak pepohonan. Jadi sekilas seperti masuk hutan kecil.
Seperti biasa, mereka selalu happy dan heboh ketemu saya. Loncat-loncat, teriak-teriak dalam rumah udah biasa. Setelah temanku pergi ke kantor, acara babysitpun di mulai. Oh ya.. mereka ga sekolah ke public school lagi, tapi mulai semester ini masuk Home Schooling; jadi hari ini lagi break time. Setelah makan pagi, ceritanya kami main-main jadi pemain band; haha lucu juga... total pemain 4 orang termasuk saya. Kami main gitar-gitaran; terbuat dari kotak dan diberi karet gelang untuk gitar senar. Trus yang bontot jadi drummernya. Mereka ini imajinasinya banyak deh.
Ga lama kami keluar untuk menangkap jangkrik; kami turun kebawah di belakang rumahnya. Mereka sebenernya melihara jangkrik sih, jadi udah punya glass tank kosong terus diisi daun-daun kering dan ranting... udah gitu dikasih nama juga untuk yang betina dan yang jantan.
Lepas itu, saya buat snack popper tots (bener ga ya) dan dilanjutkan ama hapalan surah-surah Juz Amma. Semester lalu the boys sekolah di Islamic School, jadi udah banyak surah-surah yang dihapal luar kepala. Keluarga ini juga penggemar kucing seperti saya dan punya kucing namanya Chomel ...lucu banget.
Insiden, ada aja, tapi kali ini ga sengaja. Si bontot mecahin vas bunga favorit ibunya. Nah udah deh ribut saling tuduh menuduh, sampe-sampe musti nelepon nyokabnya ke kantor. Biasa lah boys will be boys....ga pernah kapok bikin insiden dan ga pernah kapok dimarahin.
Udah gitu, mereka mengajak saya untuk pergi ke cul de sac dekat rumahnya untuk main-main sepeda. Wah si bontot udah pinter naik sepeda roda dua; setahun lalu masih sepeda roda tiga.... Tak terasa udah setahun saya ga main-main dengan mereka... they're grown up so fast.
Cater Food untuk Microsoft party
Sunday, September 25, 2005
Kejadian ini terjadi minggu lalu, Jumat sore jam 6.00pm.
Tiba-tiba teleponku berdering lagi... hmmm dari Microsoft Headquarter office di Redmond. Ada apa ya? Sebenarnya udah 3 kali mereka coba telepon, tapi saya ga mau angkat....akhirnya kujawab juga teleponnya... barangkali ini penting.
"Hi...is this mama-cat?"
"Yes, she is"
"Sorry, I got your number from our mailing list, that you can cater food for party"
"Yes", I'm still disbelieved
"Can you cater food for us tomorrow at 6.00pm. The party will be 50 people. Sorry it is a very short notice"
I drop my jaw...it is very short notice.
"Can I call you back in ten minutes?" Think..think quick. It's not about the money, but experience I'll earned.
Akhirnya, atas dukungan suami, saya menyetujui untuk men-cater party di Microsoft. Penelepon adalah seorang Malaysian yang bekerja di Microsoft, mereka akan mengadakan club party di Microsoft cafetaria, building 43. Selama ini saya cater food untuk University of Washington faculty party; jadi baru pertama kali untuk yang Microsoft.
Kerja kilat pun berlangsung, untung udah belanja bahan-bahan utama dari Vietwah Asian store beberapa hari yang lalu. Tanpa membuang waktu, aku cepat-cepat pergi ke Uwajimaya dan TOP untuk melengkapi bahan-bahan yang diperlukan.
Dengan berlagak seperti Iron Chef, saya menyiapkan basic plan 4 menu makanan untuk 50 orang dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Whoaaa help..... Iron Chef aja punya assistant, jadi dalam hal ini suami tersayang turun ke dapur mama-cat bantuin apa aja yang bisa. Heheh ternyata bisa diandalkan juga lho... ini cuman dalam kondisi emergency aja, 911 situation, code red alert aja..... Suami kebagian motong buah-buahan, soalnya gampang dan ga payah kena bumbu-bumbu. Makasih ya....
Akhirnya makanan yang dibuat adalah Lumpia Semarang untuk appetizer, Gado-Gado dan Nasi Goreng untuk entrees; Rujak Buah untuk dessertnya. Alhamdulillah kerja kilat akhirnya selesai. Kami mengantar pesanan ke building 43 jam 6.30pm. Acara dimulai jam 7.00pm.
The next couple hours..... I passed out in my own bed.....
Lumpia Semarang.. makan panas-panas pake cabe rawit..
Gado-gado Indonesia campur bumbu kacang untuk sausnya...
Nasi goreng ala mama-cat. Simple aja pake udang, telur dan green beans.
Rujak buah segar untuk penutup, pake bumbu gula jawa...pedas, manis, asam.. rasa nano-nano...
Can You Keep a Secret by Sophie Kinsella
Wednesday, September 21, 2005
Can You Keep a Secret
Who doesn't has a secrects? Dirty or taboo secrets? I think everybody has....
Emma Corrigan, junior marketing di Pentha Cola mempunyai perfect boyfriend seperti Ken the Barbie dan bercita-cita mendapat jabatan promosi menjadi Marketing Executive di kantornya. Suatu hari dalam perjalanan bisnis dari Glasgow ke London, pesawat yang ditumpanginya mengalami air turbulance. Emma yang sangat phobia dengan naik pesawat (salah satu secretnya), tiba-tiba berceloteh tanpa kendali mengeluarkan semua dirty secretnya terhadap pria tak dikenal yang duduk disebelahnya.
Setelah pulang ke rumah, Emma bercerita kepada Lissy dan Jemima tentang kejadian di pesawat, tapi merahasiakan hal ini terhadap tunangannya.
Yang mengejutkan, pria di pesawat terbang itu, the mysterious man, Jack Harper, datang ke Pentha Cola sebagai CEO. Jack adalah CEO Pentha Cola USA yang maknanya berkunjung ke Pentha Cola branch di Inggris. Jack dan Emma tak menyangka akan bertemu kembali dan hal ini merisaukan Emma akan rahasia-rahasia taboonya.
Rupanya lama-kelamaan Jack ada hati dengan Emma, begitu pula sebaliknya. Akhirnya Emma memutuskan pertunangannya karena merasa tidak cocok lagi.
Cerita selanjutnya dikemas lucu dan menarik, sehingga 10 CD tidak terasa panjang dan membuat kita penasaran.
Review **** (4 stars out of 5)
Pepes Ikan Sunda special
Monday, September 19, 2005
Masakan ini kesukaan kami juga, Pepes Ikan Sunda. Saya bikin pepes ini terinspirasi sejak meliput Kirkland Triathlon... ngeliat hubby berenang di lake seperti ikan kekekek. Kalo di Indo ikannya pake ikan mas; tapi kalo di Seattle pake ikan Tilapia... Rasanya sama aja kok... yang penting bumbunya musti pas. Lagipula sebagai orang Sunda mah musti bisa masak pepes ikan yang enak...
Resep pepes ini didapat dari Teteh yang handal masak di Seattle... hatur nuhun pisan ya... Bumbunya banyak dan musti special take care kalo hasilnya mau enak. Bahan-bahan segar semua didapat dan diulek di cobek batu. Cobek besar ini dibawa langsung dari Melbourne, Australia waktu pindahan ke Seattle 4 tahun yang lalu. Cobek batu kalo makin sering dipake bakalan makin halus dan mantap. Dibela-belain deh pokoke ngebawa barang berat satu ini.... demi kelangsungan masak memasak di dapur mama-cat.
Sambil beres-beres rumah, vacuuming, nge-laundry...disambi knitting juga lho... saya nungguin ikan pepes dimasak..
Akhirnya jadi juga setelah seharian... kami makan lahap banget... ponyo pisan... aroma pepesnya yang khas karena selama dimasak dibungkus oleh daun pisang. Pepesnya kami makan dengan nasi panas, sambal terasi, lalapan ketimun dan perkedel jagung... wah serasa di lembur kuring aja... Alhamdulillah..
Cerita Ironlady dari Kirkland Triathlon
Sunday, September 18, 2005
Jangan kaget dulu ngeliat judulnya...the Ironlady pasangan the Ironman? Iya nih ceritanya suamiku ikutan lagi triathlon untuk yang kedua kalinya. Kali ini dia pasang target untuk menyelesaikan 3 eventnya mulai dari berenang 0.5 miles, sepeda 12 miles dan lari 3.1 miles; waktu yang diselesaikan sekitar 2 jam. Waktu di Seafair'05 suamiku cuman selesai 2 event, berenangnya ga selesai. Terus apa hubungannya ama Ironlady? Ironlady alias wife tercinta kali ini akan menemani sang atlet dari start sampe finish dan tak lupa bawa digi cam tercinta. Meski ga ikut lomba tapi Ironlady punya semangat triathlon tersendiri untuk meliput acara penting ini.
Triathlon kali ini adalah annual Kirkland Triathlon at Carillon Point tahun ke empat dan berdasarkan jaraknya, event ini disebut Half Olympic Triathlon. Tahun ini lomba diikuti sekitar 800 lebih dibagi berdasarkan umur dan gender. Carrilon Point berlokasi di Houghton Beach Kirkland. Tempatnya bagus dan bersih, pemandangan Lake Washington dan rumah-rumah yang mahal. Kelihatannya cocok untuk event ini.
Pagi-pagi masih gelap, kami pergi dari rumah jam 6.25 pagi. Udara cukup dingin dan berkabut. Setiba di Kirkland, suasana yang biasa asri sudah disulap menjadi tempat triathlon. Dimana-mana sudah banyak polisi mengatur jalan, orang-orang ramai berjalan kaki dan membawa sepeda balapnya. Setelah parkir mobil, kami berjalan menuju changing area special untuk atlet. Disitu sudah tersusun nomor-nomor untuk menyimpan sepeda dan perlatan baju lainnya.
Race pertama adalah berenang 0.5 mile dimulai jam 7.30; setengah jam terlambat karena menunggu kabutnya menghilang dulu dan confirmation dari King County Sheriff. Suamiku pake cap renang warna silver dan masuk rave ke 2. Warna cap ini dibagi berdasarkan umur peserta. Saya menunggu dan berdoa semoga dia tidak gagal lagi dan bisa menyelesaikan renangnya. Alhamdulillah tak lama kulihat dia muncul dari air dan berhasil menyelesaikan renang dalam waktu 24 menit. Whoaa lumayan cepat, nggak ketinggalan ama yang lain di group rave 2, malahan sempat mendahului perenang dari rave 1. Plok plok plok *applaud mode on*...
Setelah ganti baju cepat-cepat, suamiku lanjut race kedua yaitu bike untuk 12 miles. Saya sempat istirahat dulu sekitar 40 menit, baca buku sambil duduk-duduk di kursi taman. Matahari pun mulai muncul, jadi udah ga terlalu dingin. Kulihat banyak teman-teman dan keluarga yang jadi supporter. Bahkan ada yang membawa bayi-bayinya untuk ikut meramaikan acara. Race kedua lumayan lama, saya menunggu suami di garis finish selama 15 menit.
Kulihat suamiku dengan semangat dan berpeluh mengayuh sepedanya berhasil masuk garis finish dengan waktu 58 menit. Dia bilang medan sepeda kali ini challenging, naik turun bukit yang curam 5 kali. Alhasil sangat melelahkan... wah kesian my hubby...
Event ke tiga dan terakhir yaitu lari 3.1 miles. Setelah suamiku lari dari start line, saya pun mulai berjalan kaki detour the blok untuk ke garis finish. Setiba di finish line ternyata udah ada yang masuk garis finish, saya menunggu sekitar 10 menit dan akhirnya melihat hubbyku memasuki garis finish dengan catatan waktu 40 menit.
Alhamdulillah my hubby mencapai target untuk race ini dengan total waktu 2:08:23.. Lumayan lho, ga urutan bontot alias buntut, ternyata kulihat banyak dibelakang suamiku yang masih running dan bahkan masih bersepeda...
I'm so proud of him..... he is my Ironman jr......
Special dinner tuk hubby
Wednesday, September 14, 2005
Akhirnya hari ini aku musti pergi ke Vietwah, setelah tertunda-tunda beberapa minggu. Setelah update stock makanan di rumah, ternyata banyak yang udah habis dan juga udah waktunya belanja bahan-bahan sebelum masuk bulan Ramadhan. Cuaca juga okeh, soalnya paling males kalo belanja banyak terus hujan.
Belanja lumayan banyak, abis 3 digit US dollar.... heh...malu bilangnya... emang kami berdua doyan makan dan my hubby seneng masakan istri tercayang... *twink twink*
Hari ini special saya beli clam segar 2 lb karena mau buat Spaghetti Vongole. Kepingin bikin buat suprise dinner buat sang hubby.
Kami berdua seneng banget makanan ini, karena sea food. Resepnya didapat dari kawan dekat kami sewaktu tinggal di Adelaide, Australia. Dia asli orang Italia, jadi kami banyak bereksperimen jenis-jenis makanannya.
Masakan ini ga susah kok, bahan-bahannya sederhana dan ga complicated seperti masakan Indonesia.
Bahan:
2lb clam segar
10 siung bawang putih
3 sdm cincang Italian parsley
1-2sdt bubuk cabe merah
Garam secukupnya
extra virgin good olive oil
220 gr angel hair spaghetti
Cara membuat:
Spaghetti mie direbus.
Tumis semua bahan sampai harum, setelah itu masukkan clam segar. Aduk-aduk sampai semua clam terbuka. Jangan tambah air, karena clam akan mengeluarkan natural juicenya. Buang clam yang masih tertutup karena itu tidak matang.
Setelah spaghetti masak, aduk-aduk dengan clam itu.
Bon apetite..... my hubby loves this... ^-^
Brunch ala Kedah di Redmond
Tuesday, September 13, 2005
Kebetulan hari ini aku tak ada kegiatan penting, tadinya mau ke Vietwah, Asian grocery di downtown Seattle... tapi kok rada males dan cuaca agak mendung juga.
Tiba-tiba temen Malayku telepon mau ngajak jalan ke Redmond. Wah kebetulan, ga ada acara pagi dan dengan senang hati aku mau main ke teman Malayku di Redmond.
Kami tiba di Redmond pukul 12.00pm, tak lama setelah masuk dapur tercium bau durian. Hmmm... temanku yang dikenal sebagai Martha Stewart from Malay nak masak apa ini hari?? Always something new...
Rupanya menu sudah disiapkan, ini bukan tea party seperti yang biasa dilakukan, tapi makan siang santai, no preparation, sekedar brunch untuk kita bertiga para ladies.
Brunch ala Kedah, katanya. Rupanya brunch kami adalah Pulut Durian. Pulut itu ketan dalam bahasa Malay. Aku biasa makan pulut durian, tapi yang Kedah style agak lain. Ini cara makannya seperti makan nasi dengan lauk buah durian segar, tidak dimasak atau diolah lagi. Pulutnya dimasak dengan santan dan garam jadi terasa gurih dan sedap dimakan dengan buah durian. Makanan ini terkenal di Kedah, bisa dimakan pagi, siang atau malam.
Lepas itu kami makan Emping Kedah, sekilas aku lihat seperti serundeng kentang atau corn flakes. Orang Malay bilang emping itu berbeda dengan emping-nya orang Indonesia. Emping Kedah terbuat dari beras, dan orang Kedah terkenal pandai membuat aneka makanan dari bahan beras. Memang seperti serundeng dan campurannya terdiri dari beras kering yang dihancurkan, bawang goreng, udang, cabe dan belacan. Enak juga untuk snack... aku jadi teringat snack yang mirip seperti ini dan makan di rumah ibu Imam mesjid Bellevue, tapi rasanya lebih banyak curry karena dipengaruhi dari India. Emping Kedah ini special dikirim dari Malaysia, mengingatkan temanku akan arwah orang tua tercinta yang sering membuat panganan ini.
Sementara kami makan, baby Misha juga asyik bermain-main di lantai. Rupanya dia sudah pandai merangkak dan sedang senang-senangnya memegang apa saja yang bisa dijangkau, apalagi kalau benda itu baru dilihat dan warnanya terang.
The Marymoor Park, Redmond
Alhamdulillah cuaca tidak mendung, jadi kami memutuskan untuk melanjutkan brunch ke Marymoor Park. Taman ini tidak jauh dari rumah temanku, tamannya besar sekali dan terbagi menjadi section A, B, C, D. Di setiap section ada sarana bermain yang berbeda untuk baseball, tennis, sepak bola. Ada juga tempat pikniknya.
Hanya satu kesan yang aku tangkap sejak masuk taman ini, tamannya kurang terawat. Sayang juga kurang dana. Selama di Seattle, taman-taman yang aku kunjungi selalu terawat rapi, namun yang ini agak terbengkalai, sampai-sampai harus membayar parkir $1.00 untuk membantu biaya perawatan taman.
Kami duduk-duduk sekitar setengah jam di bangku taman sambil piknik makan snack ringan. Latar belakang terlihat mobil lalu lalang di highway 520 East. Tak lama aku harus pulang karena mau antar my hubby beli wet suit bakal persiapan triathlon minggu ini.
Updating....
Sunday, September 11, 2005
Seminggu ga update CatPrincess blog rasanya gimana gitu. Sebenernya bukan males, tapi aku ada kerjaan bikin blog yang lain..blog untuk pengajian di Seattle. Salah satu anggota pengajian ngasih ide dan minta tolong kalau aku bisa juga ngerjain blog buat pengajian. Akhirnya setelah utak atik blognya terlahir dengan nama Serambi Assyifa. Respond dari teman-teman juga sangat positif, yah namanya juga volunteer, jadi kalo ada yang ngasih respond bagus kan tambah semangat kerjanya D; *twink twink*
Selain itu aku ada 2 blog yang lagi dikerjain juga. Dua blog ini lebih untuk posting hasil-hasil karyaku seperti quilting, knitting, crocheting dan sewing. Sorry belum bisa go public soalnya masih dalam taraf konstruksi.
Cuaca udah mulai dingin, musim Fall bentar lagi tiba. Antara sedih dan senang, sedih karena bentar lagi maen tennisnya mau udahan... duuh berarti sampai taon depan dunk. Senangnya, meninggalkan summer yang kadang bikin saya kena migraine. Kegiatan otomatis bakal lebih banyak di rumah dan olah raga indoor musti teuteup dikerjain. Meski belum masuk Fall secara resmi tapi daun-daun mulai berguguran, jatuh di patio apartmenku. Cuaca mulai ga stabil, kadang hujan, kadang mendung, kadang ada matahari. But so far I loooveee it.....
Insya Allah bulan depan juga udah masuk bulan suci Ramadhan, bulan puasa. Alhamdulillah udah bayar puasa yang taon lalu; karena udah kebiasaan, ga lama abis bulan puasa berlalu, langsung bayar hutang. Udah mau puasa lagi, persiapan apa dan rencana apa aja yang musti aku lakukan??? Aku harus bersiap-siap, jangan terlalu banyak ngurusin masalah duniawi... at least di bulan Ramadhan ini...
Nyeburr di Lake Washington
Monday, September 05, 2005
Salah satu kegiatan Labor Day weekend ini, my hubby berniat berenang di danau. Dia jadi doyan berenang gara-gara abis ikutan Triathlon Seafair bulan Agustus yang lalu. Katanya berenang di danau itu beda banget sama berenang di kolam renang biasa.
Alhamdulillah udara cerah dan matahari ga terlalu panas, akhirnya kami berdua pergi ke Meydenbauer Beach Park 419 98th Ave NE di downtown Bellevue. Beach park ini terletak di sepanjang Meydenbauer Bay dan menghadap Lake Washington. Taman ini ga terlalu besar tapi asri dan banyak pepohonan, cocok untuk keluarga dan anak-anak untuk menikmati pemandangan yang indah, terutama rumah-rumah berharga millions dollar yang menghadap air.
Untuk tempat berenangnya, sudah tersedia bola-bola pelampung untuk latihan berenang. Tak jauh dari situ ada beberapa life guard on duty. Untungnya hari ini my hubby berenang di lake karena hari ini, Labor Day adalah hari terakhir ada life guard. Menurut dia, belum sah tinggal di Seattle kalau belum berenang di lakenya yang terkenal itu.
Saya ga berenang, cuman duduk-duduk di bench yang tersedia sambil baca buku. Asyik juga, santai kan?. Suamiku dah lengkap dengan peralatan renang seperti google, wet body suit plus pake topi renang orange menyala...ready to go. My hubby berenang lumayan lama sekitar 1 jam, bolak balik jalur renangnya. Hari itu ga banyak yang berenang di lake, orang lebih suka duduk-duduk berjemur sambil piknik dan baca buku, atau bawa anak-anaknya main-main di pasir. Saya suka taman ini untuk tempat berenang karena airnya jernih dan warnanya kebiru-biruan.
You'll never know.....
Sunday, September 04, 2005
Lagi blogwalking, terus nemu quiz ini.... Lucu juga, tinggal masukkin nama terus muncul jawabannya yang aneh bin ajaib....
Review Divorced from The Mob by Andrea Giovino
Friday, September 02, 2005
Cerita ini diambil dari kisah nyata kehidupan seorang istri dan ibu dari 4 orang anak yang menikah dengan Italian mafia kelas kakap.
Andrea atau Andy selama hidupnya dari kecil sudah dikelilingi dengan pengalaman yang tidak selayaknya dilalui oleh seorang anak dibawah usia. Terlahir dari kedua orang tuanya asal Italia, hidup dan besar di Brooklyn, NY. Kedua orangtua Andrea harus membesarkan 9 orang anak dan hidupnya serba kekurangan. Mereka mengajari anak-anaknya untuk mencuri dan bagaimana supaya bertahan menjadi street kids di kehidupan Brooklyn yang keras. Ibunya kerap mengadakan judi terlarang di rumahnya.
Sejak umur 21 tahun, Andrea sudah terpaksa menikah dan mempunyai 1 anak bernama Toby. Setelah bercerai tak lama kemudian menikah dengan Michael, seorang stockbroker namun peminum dan mempunyai anak bernama John. Setelah bercerai lagi terakhir menikah dengan John Foggerty, tangan kanan mafia John Gotti, dan mempunyai dua anak bernama Sarah dan Tom. Suaminya ini seorang mafia besar yang mempunyai bisnis obat terlarang untuk daerah Brooklyn dan Staten Island, NY.
Perkawinannya makin lama makin terpuruk sampai pada akhirnya John ditangkap dan di penjara; kemudian Andrea pun terancam akan dipenjara karena dianggap terlibat dalam kasus ini. Andrea mempunyai naluri keibuan yang kuat dan ingin sekali melepaskan diri dari kehidupan mafia yang penuh kekerasan dan juga ingin membesarkan anak-anaknya di lingkungan yang sehat. Akhirnya Andrea setuju bekerja sama dengan FBI untuk membeberkan jaringan mafia ini. Satu-per satu komplotan ini ditangkap, Andrea tidak takut mati, dia ingin menghabisi semuanya. Demi keselamatan keluarganya, tak lama Andrea dipindahkan dari rumahnya yang mewah di Staten Island ke daerah suburb di Pennsylvania. Kini dia hidup aman di tempatnya yang baru bersama anak-anaknya.